Tuesday, September 9, 2008

Ramadhan Menjemukan

Bulan itu datang lagi.., sama seperti tahun lalu dan tahun-tahun lampau tak berubah suasananya, hening ??? nikmat ??? menyejukkan hati ???
Namun aku merasa Ramadhan makin menjemukan bahkan memuakkan dari tahun ke tahun setidaknya selama aku melaluinya.

Menentramkan hati !? ah.., menyenangkan "mata" tentunya!

Ramadhan datang iklan di media ramai menampilkan pesta diskon berbagai "kebutuhan" yang sebenarnya kita tidak memerlukannya. Mata kita menjadi "sehat dan kehijauan". Televisi mengkhotbahkan ketakwaan sekaligus kepalsuan.

Ini saatnya bagi artis menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi sholeh dan sholihah. Mereka menutupi tubuhnya dengan pakaian kebohongan berhias make up kemunafikan. "Ya.., Alhamdulillah Allah menyediakan bulan ampunan untuk manusia", dalih mereka, dan amplop Ramadhan tentunya lebih tebal dari bulan lainnya. Rezeki Ramadhan ! Prime time tv lebih lama, kocek media melimpah dan pemodal tertawa gembira.

Ramadhan bulan lapar dan haus.., bagi orang yang memang jarang makan karena tidak ada yang dimakan. Bagi kita tak lebih hanya pergeseran waktu makan saja selebihnya tidak ada. Oh.. ada.., yaitu lebihnya persediaan makanan di meja dan beragam pula.

Lihat dirumah kita para ibu sibuk berbelanja (berlebih) untuk buka puasa, bapak-bapak bersiap jalan-jalan sore dan anak.., oh ada acara buka bersama.. dirumah pacar! "Kan bulan Ramadhan kita harus memperbanyak silaturahmi, apalagi bulan suci jadi.. pacarannya islami gitu lo…"

Tuhan begitu bijak memberi kita segumpal darah dalam tubuh manusia dan itu mampu menentukan kualitas hidup kita. Kualitas manusia dapat dilihat bagaimana manusia mampu memage emosi hati, kata aa Gym manajemen kalbu. Dan bulan Ramadhan menyediakan sarana untuk meng-upgrade sifat ke-manusia-an kita. Dan segumpal darah itu kita mengkreasi dan kreasi oleh suatu sistem yang dinamakan pakar sebagai kapitalisme. Kapitalis adalah kreasi dari emosi tak terkontrol manusia atas nama kepemimpinan dunia.
Sehingga Ramadhan tidak berwarna tanpa kapitalisasi yang sesungguhnya menipu kita semua.

Ramadhan yang menjemukan.
Maafkan aku Ramadhan, aku belum mampu menjadi penguasa atas segumpal darah itu bahkan duniaku telah dikuasai emosi liarnya.

what did i do so wrong that you had to leave me alone ... at 11:56 PM
0 people in the crowd heard my words

The Lover

  • tetap setia walau kau jauh di sana
  • tetap menanti ternyata kau menyakiti
  • kini kau tahu bahwa kau telah mendua
  • menjalin cinta dengan yang lain
  • tak pernah kuduga semua ini terjadi
  • kini kau pergi tinggalkan luka di hati
  • tinggal ku sendiri coba untuk mengerti
  • apa salahku hingga kau pergi
  • 9 tahun lamanya
  • tak kuduga jadi sia-sia
  • ku berjuang demi cinta
  • kini sudah tak ada artinya
  • engkau tlah berpaling jauh dariku
  • *9 Tahun, Crossbottom*
best muzic

Once Upon A Time


Letterbox